- Dual SIM
- Relatif Murah
- Tangguh (Anti Debu dan Air)
- UI atraktif
Kekurangan Motorola Defy Mini XT321
- OS versi lama
- Layar berkualitas rendah
- Memori internal kecil
- Prosesor lambat
Review Motorola Defy Mini XT321
Sudah lebih dari satu tahun sejak Motorola meluncurkan Defy di tanah air. Sejak itu sebenarnya Motorola sudah melepas penerus si Android tangguh tersebut dengan nama produk Defy+, sayangnya ponsel yang hanya menambah kecepatan prosesor dan menggunakan sistem operasi lebih baru tersebut tidak mampir ke tanah air. Setelahnya, pada ajang ICS (Indonesia Cellular Show) lalu Motorola memperkenalkan generasi penerus Defy lewat Defy Mini XT321 dan Defy XT535.
Desain
Dimensi: 109 x 58.5 x 12.6 mm, 107 gram; full touchscreen; material plastik; tombol power/lock, port audio 3.5 mm; volume rocker, shutter kamera; lubang mic; port microUSB (sekeliling ponsel dari sisi atas); 4 tombol haptic di bawah layar (menu, home, back dan search)
Meski ditempel kata Mini dibelakang nama Defy, sebenarnya secara fisik ponsel ini tidak berbeda jauh dengan Defy original. Bahkan tinggi ponsel ini lebih 2 mm dari pioneer Defy tersebut. Yang jelas berbeda dari Defy hanya bobotnya yang terpaut hingga 11 gram.
Dibandingkan dengan Defy, Defy Mini tampak lebih sederhana. Mungkin disebabkan hilangnya aksen baut yang terekspos dari sisi luar yang menghadirkan kesan lebih outdoor pada Defy.
Seri Defy dikenal akan ketaguhannya akan debu dan air, sayangnya seperti pada Defy, Defy Mini tidak memiliki sertifikasi khusus yang menjamin ketahanannya akan air. Jadi sebaiknya Anda tidak dengan sengaja mencelupkan ponsel ini kedalam gelas, kolam apalagi laut lepas. Tapi setidaknya jika hanya untuk berlari di tengah hujan , Anda bisa mengantongi ponsel ini tanpa harus khawatir.
Display
Layar sentuh TFT kapasitif, 256 ribu warna, 320 x 480, 3.2 inci (~180 ppi pixel density), multi touch
Mungkin dari sektor layarlah ponsel ini mendapatkan predikat mini dibelakang nama Defy. Ponsel ini memang dibekali layar yang lebih sempit setengah inci.
PULSA sedikit turn-off saat pertama kali mengaktifkan ponsel ini, karen akedalaman warna sebatas 256 ribu benar-benar tidak layak untuk hadir pada sebuah ponsel seharga 2 jutaan.
Soal resolusi dan responsifitas layar Defy Mini tidak istimewa tapi juga tidak mengecewakan.
Sistem Operasi dan UI
Android OS, v2.3.6 (GingerBread), MotoSwitch UI
Jika sebelumnya Android Motorola dikenal dengan MotoBlur UI namun pada Defy Mini Motorola memilih menggunakan MotoSwitch UI yang dilengkapi fitur yang akan beradaptasi dengan kebiasaan Anda dalam menggunakan ponsel.
Banyak yang menarik dari UI anyar Motorola ini, jika biasanya sebuah ponsel Android hanya dibekali multi panel pada homescreen, Motorola Defy bahkan memiliki multi Homescreen. Artinya, ponsel ini bahkan bisa Anda personalisasi dengan 3 buah homescreen berbeda yang masing-masing tentu saja terdiri dari multi panel.
UI baru ini juga dibekali widget-widget menarik yang dipisahkan antara Motorola Widget dan Android Widget. Salah satu widget yang menarik adalah Activity Graph yang menampilkan shortcut aplikasi yang sering Anda gunakan. Shorcut ini berganti secara otomatis atau bisa diatur sendiri oleh pengguna.
Selain itu, ada pula Social Graph yang kurang lebih bekerja seperti Activity Graph namun bedanya menampilkan kontak favorit Anda atau yang paling sering dihubungi.
Hardware
Prosesor 600 MHz, Qualcomm MSM7225A-1 Snapdragon chipset, Adreno 200, RAM: 512 MB, ROM: 512 MB, external: microSD 32GB, baterai Li-Ion 1650 mAh
Selain inferior di bagian layar, ponsel ini juga lebih lemah di sektor perangkat keras dari pendahulunya, Defy yang menggunakan prosesor 800MHz dan Defy+ yang memiliki prosesor 1GHz.
Memori internal sebesar 512MB juga menjadi kekurangan tersendiri, pada unit yang PULSA uji, memori internal hanya tersisa 62MB padahal Kami baru menambahkan 2 buah aplikasi, Antutu Benchmark dan Quadrant Standard.
Meski begitu, ponsel ini memiliki baterai berdaya lebih besar dari milik Defy, yang hanya sebatas 1540. Apalagi dengan prosesor yang lebih kecil dan layar lebih sempit, baterai berukuran ini tentu bisa memberi nafas yang lebih panjang bagi Defy Mini.
Konektifitas
GPRS Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps, EDGE Class 12, HSDPA 7,2Mbps, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with EDR, microUSB v2.0
Meski tergolong ponsel kelas menengah, tapi segala konektifitas cepat yang bisa digunakan secara efektif bagi Defy Mini tersedia lengkap. Anda bisa menggunakan jalur mobile data dengan kecepatan unduh hingga 7,2Mbps dan saat tidak terhubung ke jaringan operator, Anda bisa menghubungkan ponsel ke jaringan wifi.
Kamera
3.15 MP, 2048x1536 pixels, LED flash, geo-tagging kamera sekunder: VGA; Perekam video VGA@30fps
Kamera 3MP memang tidak berada dibawah standar ponsel masa kini, terutama untuk kelas mid-high. Tapi Anda masih bisa bereksplorasi dengan kamera ponsel ini menggunakan 8 efek warna yang disediakan misalnya. Diluar itu, ponsel ini hanya memberikan pilihan pengaturan standar seperti eksposur, scene mode, resolusi flash, zoom dan white balance.
Internet Browser
Multi tabs, Flash player, HTML, bookmarks, history, downloads, pinch zoom, print, share page.
Sudah menjadi hal umum bagi sebuah perangkat Android untuk dibekali dengan browser kaya fitur. Sejatinya ponsel ini hanya membawa fitur standar yang awam pada browser Android, namun itupun tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk berselancar di dunia maya dalam mobilitas harian Anda.
Benchmark
Aplikasi yang digunakan: Quadrant Standard Edition oleh Aurora Softwork dan Antutu Benchmark v2.8.3 oleh Antutu
Dengan bekal hardware seperti yang dimiliki, Anda sebaiknya tidak berharap performa diatas rata-rata saat menggunakan ponsel ini. Saat diuji menggunakan dua aplikasi benchmark yang biasa PULSA gunakan. Ponsel ini berada di dasar bagan dengan skor 937 pada Quadrant dan 2239 pada Antutu
Kesimpulan
Dari ukuran bodi dan layar yang kecil ditambah dengan ketahanannya akan penggunaan yang diluar kondisi standar, tampaknya ponsel ini cocok bagi anak-anak atau remaja yang biasanya lebih teledor dalam menjaga ponsel kepunyaannya.
PULSA menyukai ketangguhan ponsel ini ditambah dengan UI baru dari Motorola yang menarik dan juga kemampuan dual SIM-nya, namun kualitas layar, inferioritas hardware dan versi OS yang sebentar lagi menjadi benar-benar usang, menjadi kekurangan tersendiri.
sumber : http://m.tabloidpulsa.co.id/artikel/44/4671-review-motorola-defy-mini-xt321-mini-dual-sim-yang-tangguh
0 Response to "Kelebihan Kekurangan Motorola Defy Mini XT321"
Posting Komentar